
Manchester United
Penggemar Manchester United harus bersiap menghadapi kenyataan pahit. Klub raksasa Liga Inggris ini secara resmi mengumumkan daftar pemain yang akan dilepas menjelang musim 2022/2023. Total 11 pemain dipastikan tidak akan lagi berseragam Setan Merah, dan di antara mereka, ada nama-nama yang sangat familiar yang tentu saja akan membuat hati para pendukung merasakan perihnya perpisahan.
Kepergian beberapa nama besar ini sudah diprediksi sebelumnya, namun pengumuman resmi tetap saja menyisakan kesedihan. Terlebih, ini adalah bagian dari “bersih-bersih” yang dilakukan oleh manajer baru Erik ten Hag untuk membangun skuad yang lebih kompetitif.
Bintang-Bintang yang Angkat Kaki dari Old Trafford
Beberapa hari terakhir, spekulasi mengenai masa depan para pemain yang kontraknya akan habis memang santer terdengar. Kini, tak ada lagi keraguan. Manchester United telah mengonfirmasi bahwa Edinson Cavani, Lee Grant, Jesse Lingard, Juan Mata, Nemanja Matic, dan Paul Pogba adalah enam pemain tim utama yang dipastikan angkat kaki dari Old Trafford.
Kepergian Pogba dan Cavani tentu menjadi sorotan utama. Pogba, yang kembali ke United dengan harapan besar, mengakhiri periode keduanya tanpa gelar Premier League atau Liga Champions. Sementara itu, Cavani, meskipun kerap menunjukkan performa apik, harus berjuang dengan masalah cedera.
Pamitnya Para Pilar Akademi dan Pemain Muda Lainnya
Tak hanya dari tim utama, lima pemain dari tim Akademi juga akan meninggalkan klub pada 30 Juni mendatang setelah kontrak mereka berakhir. Mereka adalah D’Mani Mellor, Reece Devine, dan Connor Stanley. Mellor sendiri sempat mencicipi satu penampilan di tim utama pada laga Liga Europa kontra Astana di tahun 2019.
Selain itu, ada pula kisah menyentuh dari Paul Woolston, kiper muda yang terpaksa pensiun dini pada bulan Maret karena cedera. Meskipun tak lagi bermain, Woolston tetap menjalin kontak erat dengan klub untuk memulai babak baru dalam kariernya.
Paul McShane, yang sebelumnya menjabat sebagai pemain dan mentor, kini akan melanjutkan perannya sebagai pelatih di Professional Development Phase, menandai transisi kariernya dari lapangan hijau ke pinggir lapangan.